Tangki timbun cpo pt.parna agromas |
Sekadau,wartakalbarterkini.com Tim Indek K dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan dan Perkebunan kembali melakukan sidak menyasar tangki timbun Crude Palm Oil (CPO ) dan pabrik kelapa sawit.
Pelaksanaan sidak ini menurut Irfan Nurpatria kepala bidang perkebunan di dampingi Rahim mengatakan, kegiatan ini akan terus dilanjutkan guna melihat langsung kondisi pabrik dan tangki penimbunan CPO. ditengah anjloknya harga buah sawit petani mandiri di kabupaten Sekadau.
Sidak tangki timbun CPO milik PT.Parna Agro Mas di Desa Tapang Pulau kecamatan Belitang Hilir, tim indek K melihat langsung pengisian CPO dari mobil tangki ke tempat penimbunan.
"Sidak ini merupakan kesekian kali ke sejunlah pabrik kelapa sawit dengan maksud melihat kondisi rill dilapangan apakah turunnya harga buah sawit dikarenakan ada unsur kesengajaan dari perusahaan atau paktor lain memang sulit untuk dihindari hal inilah nanti jadi catatan " terang Ifan(27/6/2022).
Dari penjelasan pihak management, terang Irfan , ada peningkatan produksi pabrik mengakibatkan persedian stok CPO meningkat signipikan mulai bulan Mei - Juni di sisi lain tidak diimbangi penjualan CPO . Kita berharap pihak perusahaan tetap memperhatikan buah sawit khususnya dari 3 Belitang lebih prioritas masuk pabrik..
Pemkab Sekadau diterangkan Irfan Nurpatria akan menyuarakan kondisi ini ke pemerintah pusat guna mengambil langkah-langkah dan solusi bagi petani sawit yang mengalami dampak kuat akibat anjloknya harga.
Petwakilan management PT .Parna Agromas Hendri dari bagian pabrik kepada tim Indek K membeberkan kondisi pabrik dan persediaan CPO mengalami lonjakan tajam setiap hari .
" Kapasitas produksi pabrik 60 ton/jam
hasil produksi pet hari 300 ton CPO, per hari ini dari 5 ( lima ) tangki timbun 3 ( tiga ) sudah penuh masing - masing 3000 ton, 2 terisi 2000 ton."bebernya .
Kalau situasi ini belum ada perubahan, terang Hendri pabrik diperkirakan masih bisa produksi 3 minggu kedepan, dengan harapan stok CPO di tangki timbun bisa dipasarkan.
Perusahaan dengan situasi tak menentu ini, terang Hendri tetap menerima buah khususnya plasma dengan berpatokan harga ketetapan Disbun Kalimantan Barat. saat ini Rp. 2700/ Kg, Sementara harga buah swadaya/ mandiri mengikuti pasar.(jr)