Henny Maria Heng, M.Pd. Kepala TK.Kristen Immanuel Pontianak-Kalbar. |
Guru dan orang tua sama-sama diperlakukan dengan hormat (treated with respect), saling menghormati dan saling menghargai keberadaan masing-masing, karena perbedaan budaya, latar belakang, bahkan juga style of interaction (gaya berinteraksi). Guru maupun orang tua jangan saling menyalahkan apabila ada masalah dengan si anak, namun sebaliknya, keduanya harus bertanggung-jawab atas keberhasilan si anak.
Guru harus mengenal murid-muridnya dengan baik. Guru harus bisa terbuka dan ketika guru harus menjawab “No (tidak)” kepada orang tua, harus dengan bahasa yang sopan jangan arogan dengan kata-kata yang kurang enak didengar namun sebaliknya guru harus mampu menjelaskan mengapa “tidak” dengan baik, sehingga dapat diterima oleh orang tua, begitu juga dengan orang tua, bukan melepaskan tanggung jawab ke guru.
Untuk menjalin hubungan yang baik antara guru dan orang tua ini diperlukan komunikasi sebagai Jembatan. Komunikasi ini terdengar sederhana, namun sering kali ini menjadi disconnected/tak nyambung antara guru dan orang tua. Kita tahu komunikasi itu adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lainnya melalui media atau perantara dengan tujuan orang yang menerima pesan kemudian memiliki pemahamana yang sama dengan pihak yang menyampaikan pesan.
Di zaman modern ini, guru dan orang tua lebih banyak menggunakan WhatApps dalam berkomunikasi, ini juga dapat menjadi permasalahan ketika pesan tidak tersampaikan karena kedua belah pihak, baik guru maupun orang tua tidak membaca isi pesan WhatsApps dengan baik dan lengkap dan ketika tidak mengerti ini pesan di WhatApps pun engan dan tidak mau bertanya. Inilah penyebab hubungan guru dan orang tua bermasalah karena di aspek komunikasi.
Apa manfaat dari komunikasi antara guru dan orang tua? Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, maka memudahkan penyampaian informasi, misalnya tentang perkembangan anak, informasi penting sekolah yang harus disampaikan, apalagi pada masa pandemi ini, banyak sekali informasi yang harus disampaikan kepada orang tua, jikalau komunikasi guru dan orang tua kurang baik, maka ada kemungkinan informasi bisa tak tersampaikan.
Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua , maka mereka bisa memberikan informasi dengan mudah satu sama lain. Sehingga tidak terjadi miscommunication atau kesalahpahaman yang berujung keributan.
Komunikasi yang baik juga menciptakan kedamaian antara guru dan orang tua siswa.
Kita semua menyadari pandemi Covid-19 telah mengubah dunia pada semua aspek, termasuk juga aspek Pendidikan, dimana anak-anak kita terpaksa harus belajar dengan system online ataupun kalau ada tatap muka pun terbatas. Maka di sini kerja sama orang tua dan guru sangat penting dalam memantau perkembangan anak.
Guru harus mampu merangkul orang tua agar turut berperan serta dalam proses Pendidikan anaknya.
Demikian halnya dengan orang tua, harus bisa memberikan masukan-masukan yang membangun untuk guru. Pembelajaran jarak jauh ini, guru dan orang tua harus saling mendukung, sangat kerja sama orang tua dan guru dalam proses belajar di rumah.
Orang tua menggantikan posisi guru dalam mengajar dan membimbing anak di rumah, sehingga proses pembelajaran anak tetap dapat berjalan dengan baik, apalagi untuk pembelajaran anak usia dini (TK). Misalnya ketika ada praktek membuat proyek dari guru, maka orang tua turut membantu membimbing, misalnya ketika untuk anak TK, ada proyek membuat ‘minuman’. Atau ketika guru membutuhkan video rekaman atau foto anak melakukan tugas yang diberikan guru, maka tentu memerlukan dukungan orang tua dalam hal ini, sehingga kebutuhan anak dalam belajar terpenuhi.
Komunikasi yang baik menciptakan keharmonisan dalam setiap hubungan, begitu juga dengan guru dan orang tua murid, dimana orang tua murid dan guru saling menghargai persamaan dan perbedaan dalam diri masing-masing. Sebagai guru, mungkin memiliki gaya mendidik yang berbeda dengan orang tua di rumah, hal ini wajar, yang terpenting orang tua dan guru dapat memahami perbedaan tersebut. Guru juga harus bisa memahami gaya belajar semua anak, sehingga kebutuhan belajar mereka terpenuhi.
Dengan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua maka akan mewujudkan kemitraan yang harmonis, saling memahami, saling mengerti, damai dan menyenangkan.
Sekali lagi “Teachers, Parents. We are Partners!!!!!!”
Pontianak, 4 Maret 2022
Penulis,
Henny Maria Heng, M.Pd.
Kepala TK Kristen Immanuel Pontianak
Tags:
#Pontianak